Minggu, 26 Januari 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADABAYIDI PUSKESMAS TANJUNG REJO



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan bagi setiap penduduk agar dapat terwujudkan kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu upaya untuk mencapai keadaan tersebut adalah dengan menurunkan angka kesakitan bayi dan balita(Depkes RI, 2002).
Program pengembangan imunisasi merupakan salah satu kegiatan yang mendapat  prioritas dalam sistem kesehatan nasional. Program ini bertujuan untuk melindungi bayi dan balita dari PD3I (Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, dan campak. Diperkirakan PD3I merupakan penyebab dari sekitar 48 kematian bayi dan 56 kematian balita per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun (IDAI, 2008).
Imunisasi sesungguhnya adalah pemindahan atau transfer antibodi (imunoglobulin) secara pasif. Sementara vaksinasi adalah pemberian vaksin atau antigen (kuman atau bagian kuman yang dilemahkan) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) didalam tubuh. Vaksinasi diartikan sebagai imunisasi aktif. Imunisasi adalah memberikan kekebalan pada bayi dan anak-anak dengan memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit tertentu (Sunarti, 2012).Imunisasi merupakan program kesehatan yang paling cost-effective atau hemat biaya dan menjadi program prioritas oleh Departemen Kesehatan dalam mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan menjadi komponen primer dari tingkat pencegahan penyakit (Ahmadi, 2006, dalam Gusta, dkk).
Sejak penetapan The Expended Program oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak dari 50% mendekati 80% diseluruh dunia. WHO telah mencanangkan program ini (Global Programme For Vaccines and Immunication) organisasi pemerintah diseluruh dunia bersama UNICEF, WHO dan World Bank. Terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa per tahun akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya: batuk rejan 294.000 (20%), tetanus 198.000 (14%), campak 540.000 (38%) (WHO,2010).
Penyakit ini telah membunuh jutaan orang di Eropa dan seluruh dunia, sedangkan di Amerika Serikat seratus tahun yang lalu masih tercatat 48.000 kasus cacar pertahunnya (Judarwanto, 2004 dalam Mahmudah & Susilowati, 2007).
Bayi-bayi yang diimunisasi setiap tahun sekitar 90% dari sekitar 4,5 juta bayi yang lahir di Indonesia. Hal ini dikarenakan ada hambatan geografis, jarak, jangkauan layanan, transportasi, ekonomi. Setiap tahun ada 10% bayi (sekitar 450.000 bayi) yang belum mendapat imunisasi, sehingga dalam 5 tahun menjadi 2 juta anak yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap. Bila terjadi wabah, maka 2 juta balita yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap akan mudah tertular penyakit berbahaya tersebut, akan sakit berat, meninggal atau cacat (Soedjatmiko,2009).UNICEF mencatat sekitar 30.000-40.000 anak di Indonesia setiap tahun meninggal karena serangan campak, ini berarti setiap dua puluh menit seorang anak Indonesia meninggal karena campak.
Wabah polio 2005-2006 di Sukabumi karena banyak bayi balita tidak diimunisasi polio, dalam hitungan beberapa bulan, virus polio menyebar cepat ke Banten, Lampung, Madura, menyebabkan 305 anak lumpuh permanen. Wabah campak di Jawa Tengah dan Jawa Barat  2010-2011 mengakibatkan  5.818 anak dirawat di rumah sakit dan 16 anak di antaranya meninggal dunia. Wabah difteri dari Jawa Timur 2009 – 2011 menyebar ke Kalimantan Timur, Selatan, Tengah, Barat, DKI Jakarta, menyebabkan 816 anak harus di rawat di rumah sakit, 54 meninggal (Depkes RI, 2012).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2008, diIndonesia cakupan Imunisasi BCG sebesar 86,9%, imunisasi campak sebesar 81,6%, imunisasi polio sebesar 71%, imunisasi DPT sebesar 67,7%, dan imunisasi Hepatitis B sebesar 62,8% sedangkan cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 46,2% (Depkes RI,2008, dalam Handers,2011).
selanjut nya hubungi : 085277011414
Menerima olah DATA SPSS utk Sekripsi Kesehatan dengan waktu yang cepat.
paling lama 2 hari. paling cepat 6 jam 
hub ; 085277011414