BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pembangunan
kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan bagi setiap
penduduk agar dapat terwujudkan kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu
upaya untuk mencapai keadaan tersebut adalah dengan menurunkan angka kesakitan
bayi dan balita(Depkes RI, 2002).
Program
pengembangan imunisasi merupakan salah satu kegiatan yang mendapat prioritas dalam sistem kesehatan nasional.
Program ini bertujuan untuk melindungi bayi dan balita dari PD3I (Penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi) seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, dan
campak. Diperkirakan PD3I merupakan penyebab dari sekitar 48 kematian bayi dan
56 kematian balita per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun (IDAI,
2008).
Imunisasi
sesungguhnya adalah pemindahan atau transfer antibodi (imunoglobulin) secara pasif. Sementara vaksinasi adalah pemberian
vaksin atau antigen (kuman atau bagian kuman yang dilemahkan) yang dapat
merangsang pembentukan imunitas (antibodi) didalam tubuh. Vaksinasi diartikan
sebagai imunisasi aktif. Imunisasi adalah memberikan kekebalan pada bayi dan
anak-anak dengan memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
untuk mencegah penyakit tertentu (Sunarti, 2012).Imunisasi merupakan program
kesehatan yang paling cost-effective atau
hemat biaya dan menjadi program prioritas oleh Departemen Kesehatan dalam
mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi dan menjadi komponen primer dari tingkat pencegahan penyakit
(Ahmadi, 2006, dalam Gusta, dkk).
Sejak
penetapan The Expended Program oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak dari 50%
mendekati 80% diseluruh dunia. WHO telah mencanangkan program ini (Global Programme For Vaccines and
Immunication) organisasi pemerintah diseluruh dunia bersama UNICEF, WHO dan
World Bank. Terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa per tahun akibat
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya: batuk rejan 294.000
(20%), tetanus 198.000 (14%), campak 540.000 (38%) (WHO,2010).
Penyakit ini telah membunuh jutaan orang di
Eropa dan seluruh dunia, sedangkan di Amerika Serikat seratus tahun yang lalu
masih tercatat 48.000 kasus cacar pertahunnya (Judarwanto, 2004 dalam Mahmudah
& Susilowati, 2007).
Bayi-bayi
yang diimunisasi setiap tahun sekitar 90% dari sekitar 4,5 juta bayi yang lahir
di Indonesia. Hal ini dikarenakan ada hambatan geografis, jarak, jangkauan
layanan, transportasi, ekonomi. Setiap tahun ada 10% bayi (sekitar 450.000
bayi) yang belum mendapat imunisasi, sehingga dalam 5 tahun menjadi 2 juta anak
yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap. Bila terjadi wabah, maka 2 juta
balita yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap akan mudah tertular penyakit
berbahaya tersebut, akan sakit berat, meninggal atau cacat (Soedjatmiko,2009).UNICEF
mencatat sekitar 30.000-40.000 anak di Indonesia setiap tahun meninggal karena
serangan campak, ini berarti setiap dua puluh menit seorang anak Indonesia
meninggal karena campak.
Wabah polio 2005-2006 di
Sukabumi karena banyak bayi balita tidak diimunisasi polio, dalam hitungan
beberapa bulan, virus polio menyebar cepat ke Banten, Lampung, Madura,
menyebabkan 305 anak lumpuh permanen. Wabah campak di Jawa Tengah dan Jawa
Barat 2010-2011 mengakibatkan 5.818 anak dirawat di rumah sakit dan
16 anak di antaranya meninggal dunia. Wabah difteri dari Jawa Timur 2009 – 2011
menyebar ke Kalimantan Timur, Selatan, Tengah, Barat, DKI Jakarta, menyebabkan
816 anak harus di rawat di rumah sakit, 54 meninggal (Depkes RI, 2012).
Berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2008, diIndonesia cakupan Imunisasi
BCG sebesar 86,9%, imunisasi campak sebesar 81,6%, imunisasi polio sebesar 71%,
imunisasi DPT sebesar 67,7%, dan imunisasi Hepatitis B sebesar 62,8% sedangkan
cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 46,2% (Depkes RI,2008, dalam
Handers,2011).
selanjut nya hubungi : 085277011414
Menerima olah DATA SPSS utk Sekripsi Kesehatan dengan waktu yang cepat.
paling lama 2 hari. paling cepat 6 jam
hub ; 085277011414
selanjut nya hubungi : 085277011414
Menerima olah DATA SPSS utk Sekripsi Kesehatan dengan waktu yang cepat.
paling lama 2 hari. paling cepat 6 jam
hub ; 085277011414